BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keluarga berencana adalah usaha
untuk mengukur jumlah dan jarak anak . Agar mencapai hal tersebut maka
dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk mencegah ataupun menunda
kehamilan . Cara- cara tersebut diantaranya
termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga .
Keluarga berencana merupakan salah
satu pelayanan kesehatan prenvetif yang paling dasardan utama bagai wanita
.Meskipun tidaak selalu diakui demikian,
peningkatan dan perluasan KB merupakan
salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematiaan ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita . Banyak wanita
yang harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB .
Kesehatan individual , dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi .
Sebelum ibu memilih alat kontrasepsi
sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan
informasi yang lengkap benar dan akurat. Semua metode kontrasepsi mempunyai
efek samping yang harus diketahui akseptor sebelum memakainya .Ada bermacam-macam jenis kontrasepsi yang ada
sehingga ibu harus menetukan pilihan kontrasepsi yang dianggap sesuai.
1.2
Tujuan :
1) Untuk
memenuhi tugas yang diberikan
2) Agar
setiap tenaga kesehatan yang akan memberikan pelayan KB dapat memilih
kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi akseptornya.
BAB 2
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian Kontrasepsi
Kontasepsi
berasal dari kata kontra yaitu mencegah dan konsepsi yang berarti penemuaanantara
sel sperma dan sel telur yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi merupakan
upaya mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma atau mencegah penemuan sel telur dan
sel sperma . Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sel sperma
laki-laki mencapai dan membuahi sel telur wanita atau mencegah sel telur yang
telah dibuahi untuk berimplantasi dan berkembang didalam Rahim. Kontasepsi
dapat bersifat reversible (kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang
bersifat reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat
tanpa efek lama dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan kembali untuk
memiliki anak. Sedangkan metode kontasepsi permanen atau sterilisasi adalah
metode kontasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan karena telah
melibatkan tindakan oprasi .
Factor
yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi adalah
efektifitas,keamanan,frekuensi pemakaian , efek samping, serta kemauan dan
kemampuan untuk melakukan kontasepsi secara teratur dan benar. Selain itu pertimbangan
kontasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya
mengenai kontrasepsi berikut , factor lainnya
adalah frekuensi melakukan hubungan seksual.
1.2
Tujuan Kontrasepsi
1. Untuk
menunda kehamilan
2. Untuk
menjarakkan kehamilan
3. Untuk
mencegah kehamilan atau kesuburan
1.3
Bentuk- bentuk pelayanan kontrasepsi
1.
Pelayanan
kontrasepsi dengan metode sederhana
Metode sederhan digunakan pada masa subur atau minggu subur
yang dapat diperhitungkan dan diajarkan . Metode KB sederhana adalah metode KB
yang digunakan tanpa bantuan dari orang lain .
a. Metode
sederhana tanpa alat kontrasepsi alamiah
1.) Metode
kalender
Metode
ini digunakan prinsip pantang berkala, yaitu tidak melakukan masa subur
istri. Untuk menentukan masa subur istri
digunakan 3 patokan:
·
Ovulasi terjadi 14 hari kurang lebih sebelum haid yang akan datang
·
Sperma dapat hidup selama 48 jam setelah
ejakulasi
·
Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Apabila
konsepsi ingin dicegah koitus harus dihindari sekurang – kurangnya
selama tiga har( 72 jam ), yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam setelah
ovulasi . Metode ini hanya digunakan pada wanita yang daur menstruasinya
teratur.
2.) Koitus
interuptus ( senggama terputus )
Cara kerjanya adalah dengan cara
mengeluarkan alat kelamin pria (penis)
sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk kedalam vagina dan
kehamilan dapat dicegah. Manfaat dari metode ini yaitu tidak mengganggu produksi ASI, tidak
ada efek samping , dapat digunakan setiap waktu, tidak membutuhkan biaya ,
meningkatkan keterlibatan pria dalam KB dan memungkinkan hubungan lebih dekat
dan pengertian yang sangat dekat antar pasangan. Indikasi dala metode ini
adalah :
·
Pria yang ingin berpartisipasi dalam KB
·
Pasangan yang taat beragama atau
mempunyai alasan filosofi untuk tidak menggunkan metode-metode lain.
·
Pasangan yang memerlukan metode
sementara sambil menunggu metode yang
lain
·
Pasangan yang menggunakan kontrasepsi
segera.
·
Pasangan yang menggunakan metode
pendukung.
·
Pasangan yang melakukan hubungan seksual
tidak teratur.
Selain itu
adapuala kontraindikasinya yaitu :
·
Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
·
Pria yang mengalami kelainan fisik dan
psikologis
·
Perempuan yang mempunyai pasangan yang
sulit untuk diajak bekarjasama
·
Pasangan yang kurang berkomunikasi
dengan baik
Metode ini tidak
dianjurkan dilakukan pada masa subur.
b. Metode sederhana dengan alat
Mekanisme /barier
1. Kondom
Prinsipnya yaitu menghalangi
masuknya sperma kedalam vagina sehingga pertumbuhan dapat dicegah. Ada 2 jenis
kondom yaitu kondom yang terbuat dari
karet dan usus domba ,dan kondom karet lebih elastis dan murah sehingga banyak
digunakan.
Secara teoritis kegagalan kondom
hanya terjadi jika kondom tersebut sobek karena kurang hati-hati, pelumas
kurang , atau karena tekanan pada waktu ejakulasi . Keuntungan dari penggunaan
kondom yaitu murah, mudah didapat ,
tidak memerlukan pengawasan , dan mengurangi kemungkinan penyakit
menular kelamin. Pada jumlah kecil kasus tersebut terdapat alergi terhadap
kondom karet.
Terdapat 2 model kondom :
1) Kondom
untuk pria
Kondom untuk pria merupakan bahan
karet (lateks) polioretan (plastic) atau
bahan yang sejenis yang kuat , tipis dan elastis .Benda tersebut ditarik
menutupi penis yang sedang ereksi untuk menampung semen selama ejakulasi dan
mencegah sperma masuk kedalam vagina. Selaput kondom yang tebuat dari bahan
alami sebagai alat untuk mencega kehamilan.
2) Kondom
untuk wanita ( Diafragma )
Terbuat dari lapisan poliuretan
tipis dengan cincin dalam yang fleksibel dandapat digerakan pada ujung yang
tertutup yang dimasukan kedalam vagina, dan cincin yang kaku lebih besar pada
ujung yang lebih terbuka dibagiaan depan yang tetap berada didalam vagina dan
terlindungi intoitus.
Kondom wanita hanya memiliki satu
ukuran dan tidak perlu dipasang oleh pemberi pelayanan kesehatan professional
.kondom tersebut harus dilumasi terlebih dahulu dan tersedia sekaligus pelumas
tambahan . Pelumas dapat digunakan bersa dengan pemakaian kondom .
Untuk memasukan kondom wanita tekan
cincin kondom yang berbeda didalam ujung
tertutup kondom , kemudian di ujung berselubung yang tertutup dimasukan kedalam
vagina sedalam mungkin untuk memasukannya melewati tulang pubis. Setelah
melakukan hubungan seksual dan sebelum berdiri wanita tersebut harus menekan dan memutar cincin terluar untuk
menjaga semen yang masuk tetap berada didalam kondom, kemudian dengan perlahan
keluarkan kondom dan buang. Kondom dapat dimasukan kedalam vagina selama 8 jam,
terutama selama berhubungan seksual,tetapi harus ditempatkan sebelum penis
genetalia eksterna wanitajika tujuannya untuk mencegah kehamilan dan infeksi.
Keluhan yang sering muncul pada pengguna
kondom wanita dan pasangan suami istri dapat merasakan cinci pada bagian dalam
kondom , cincin bagian luar menekan kedalam vagina , selubung kondom terbawa
dan bergerak-gerak bersama penis selama berhubungan seksual. Mengecek
penempatan kondom yang benar dengan memberikan pelumas tambahan merupakan
sebagian penyelesaiaan masalah yang muncul pada kondom pengguna wanita.
Kimiawi
Spermidisa
Spermidesa adalah bahan kimiawi (
biasanya nonoksinol ) yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma .
Dikemas dalam bentukaerosol (busa),
tablet vaginal ,suposutaria , atau dissolvable film dan krim. Cara kerjanya adalah dengan cara
menyebabkan sel sperma terpecah ,memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan
kemampuan pembuahan disel telur. Ada beberapa pemilihan spermidisa antara lain
:
1. Busa
aerosol afektif segera setelah insersi
2. Busa
spermidisa dianjurkan apabila penggunanya
hanya sebagai metide kontrasepsi.
3. Tablet
vagina , supositoria , dan film penggunanya disarankan menunggu 10-15 menit
sebelum hubungan seksual.
4. Jenis
spermidisabiasanya hanya digunakan diafragma.
Manfaat
dari pemakaian spermidisa efektif seketika , tidak memngganggu produksi ASI,sebagai
pendukung metode lain , tidak menggangu kesehatan, tidak mempengaruhi sistemik
, medah digunakan ,meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual , dan tidak
menggunakan resep dokter atau pemeriksaan khusus. Selain itu ada juga kelemahan
dalam menggunakan spermidisa yaitu :
a. Efektifitas
kurang ( 3-21 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama).
b. Efektifitas
sebangai kontrasepsi bergantung pada
kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
c. Ketergantungan
pengguna dari motivasi yang berkelanjutan, yaitu dengan menggunakakannya setiap
hubungan seksual.
d. Pengguna
harus menunggu 10-15 menit sebelum berhubungan seksual( tablet busa
vagina,suposutaria, dan film)
e. Efektifitas
aplikasi hanya 1- 2 jam.
Seleksi
pasien menggunakan spermisida
Sesuai untuk wanita dengan kreteria
|
Tidak sesuai untuk wanita
|
Tidak
menyukai alat kontrasepsi hormonal,perokok usiadiatas 35 tahun
|
Berdasarkan
umur masalah kesehatan kehamilan dengan beresiko
|
Tidak
menyukai AKDR
|
Saluran
uretra terinfeksi
|
Menyusui
dan perlu alat kontasepsi
|
Mempunyai
riwayat kecanduaan
|
Menggunakan
metode sederhana sambilmenggunakan metode yang lain
|
Ingin
menggunakan metode efektif
|
Cara
menggunakan aerosol (busa)
a. Kocok
tempat aerosol 20-30 menit sebelum digunakan.
b. Tempatkan
container dengan posisi keatas, letakkan aplikator untuk mengisi busa .
c. Sambil
berbaring lakukan insersi aplikator kedalam vagina mendekati serviks ,dorong
sampai busa keluar.
d. Aplikator
segera dicuci dengan sabun dan air, tiriskan lalu keringkan .jangan berbagi
aplikator dengan orang lain.
Cara menggunakan tablet vagina atau
supositoria
a. Cuci
tangan sebelum membuka paket
b. Lepaskan
tablet atau supositoria
c. Sambil
berbaring masukakan tablet vagina atau supositoria jauh kedalam vagina.
d. Tunggu
10-15 menit sebelum berhubungan seksual.
e. Sediakan
selalu eksra pengadaan tablet vagina atau supositoria di tempat.
Cara menggunakan krim
a. Insersi
kontrasepsi krim setelah dikemas didalam aplikator sampai penuh, masukan
kedalam vagina sampai mendekati serviks .
b. Tekan
allat pendorong sampai krim keluar , tidak perlu menunggu kerja krim.
c. Aplikator
hatus dicuci dengan sabun dan air berrsih sesuai dangan pencegahan infeksi
untuk alat- alat , tiriskan dan keringkan.
d. Untuk
memudahkan pembersihan , pisahkan bagian alat-alatnya . jangan berbagi
aplikator dengan orang lain.
e. Sediakan
selalu ekstra penyediaan krim terutama apabila container kosong.
2. Pelayanan Kontrasepsi dengan
Menggunakan Metode Modern
a. Kontrasepsi
hormonal
Perkembangan
ilmu pengetahuaan dan teknologi hormonal
telah mempelajari bahwa ekstrogen dan progesterone memberikan umpan balik
terhadapkelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan
terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi.
Melalui
hipotalamus dan hipofisis , ekstrogen dapat menghambat pengeluaran follicle
stimulating hormone (FSH) sehingga perkembangan dan kematangan folikel de graaf
tidak terjadi . Disamping itu
progesterone dapat menghambat pengeluaran hormone luteinizing hormone
(LH). Ekstrogen mempercepat peristaltic tuba sehingga hasil konsepsi mencapai
uterus endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi.
Fungsi
komponen progesterone :
a. Rangsangan
balik kehipotalamus dan hipofisis sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan
menghambat ovulasi.
b. Progesterone
mengubah endrometrium , sehingga kualitas spermatozoa tidak berlangsung
c. Mengentalkan
lender serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa .
d. Menghambat
perisrtaltik tuba , menyulitkan kosepsi.
e. Menghindari
implantasi, melalui perubahan struktur endometrium.
- Kontrasepsi hormonal pil
Konterepsi hormonal pil telah mengalami penelitian panjang,
sehingga sebagian besar wanita dapat menerima tanpa kesulitan, dengan partun
menstruasi normal serta durasi antara 4-6 hari . Disamping durasi 4-6 hari
masih terdapat partun menstruasi wanita :
a. Wanita
tergolong durasi mestruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil KB dengan efek
estrogen tinggi.
b. Wanita
dengan durasi menstruasi lebih dari 6 hari memerlukan pil KB dengan efek
estrogen rendah
Berikut
adalah nama pil KB yang dipasarkan
Progesterone kuat
|
Estrogen lemah
|
Anovlar
Gynovlar
Norlestrline
Anacyline
Ovosta
|
Ovulen
Volidan
Lyndion
Noracycline
Prevision
Nuvacim
|
Mekanisme
kerja pil merupakan kombinasi kerja estrogen dan progestin .saat ini tersedia3
variasi pil kombinasi :
1) Monofasik
: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/progestindalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
2) Bifasik:
pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen /
progestin dalam dua dosis yang berbeda , dan 7 tablet tanpa hormone aktif.
3) Trifasik
: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone estrogen /
progestin dalam tiga dosos yang berbeda , dan 7 tablet tanpa hormone aktif.
Sifat khas
kontrasepsi hormonal adalah sebagai berikut :
a.
Komponen estrogen menyebabkan mudah
tersinggung, tegang ,retensi air dan garam, berat badan bertambah , nyeri pada
kepala , pendarahan banyak pada saat menstruasi,meningkatkan pengeluaran
leukorea , menimbulkan pelunakan serviks.
b.
Komponen progesterone menyebanbkna
payudara tegang , kulit dan rambut kering, menstruasi berkurang, kaki dan
tangan sering kram .
Macam-
macam pil KB
Berbagai
pabrik farmasi mengeluarkan pil KB sebangai berikut :
1.
Pil kombinasi yang sejak semula telah terdapat kombinasi komponen
progesterone / estrogen.
2.
Pil sekuensial
a.
Pil ini mengandung komponen yang
disesuaikan dengan hormonal tubuh.
b.
Dua belas pil pertama hanya mengandung
estrogen.
c.
Pil ke-13 dan seterusnya merupakan pil
kombinasi.
3.
Progesterone : hanya mengandung
progesterone dan digunakan untuk ibu post partum.
4.
KB darurat hormonal digunakan segera
setelah hubungan seks.
System
kemasan pil KB diatur dengan system 28
dan system 22/21
a.
System 28 yaitu peserta KB meminum pil tanpa berhenti.
b.
System 22/21 yaitu peserta KB berhenti
minum pil selama 7-8 hari untuk mendapatkn kesempatan menstruasi. Untuk
memudahkan masyarakat pil KB system 28 banyak dipergunakan karena mudah memberi
penerangan , terutama pada mereka yang berpendidikan rendah.
Peserta pil merupakan peserta terbesar ,
sehingga diharapkan keberhasilan yang tinggi . Untuk mencapai hasil yang
baik , petunjuk tentang penggunaan pil
KB harus diterangkan .
Berikut petunjuk
pemakaian pil KB :
1.
Meminum pil KB dengan teratur.
2.
Bila lupa meminum pil KB maka harus
diminum menjadi dua pil KB.
3.
Bila pendarahan tidak memerlukan
perhatian karena baru beradaptasi.
4.
Gangguan dalam bentuk mual muntah
sebaiknya diatasi. Bila komplikasi yangberat dalam bentuk pendarahan dan mual
berlebihan penderita harus konsultasi atau dtirujuk kerumah sakit.
Pedoman untuk pemberian
pil KB , sebagai berikut :
a.
Pada post partum dapat memulai dengan Expulton
yang mengandung komponen progesterone, tidak menggangu pengeluaran ASI, efektif
sampai laktasi dihentikan, kesulitan dapat timbul seprti pendarahan spoting,
dan tidak mendapatkan mestruasi berkepanjangan.
b.
Post abortus atau hari kelima mestruasi
dapat dipakai pil KB system sekuensial atau sytem kombinasi .
c.
Ganti cara pemakaian pil KB segera dapat
mulai meminum pil KB dapat dipakai kombinasi atau sekuensial , dapat terjadi
partu menstruasi.
Keuntungan Memakai Pil KB :
a.
Bila meminum pil KB sesuai dengan aturan
maka kemungkinan akan berhasil 100 %.
b.
Dapat dipakai untuk beberapa macam
masalah :
·
Ketegangan menjelang menstruasi.
·
Pendarahan menstruasi yang tidak
teratur.
·
Nyeri saat menstruasi
·
Pengobatan pasangan mandul
c.
Pengobatan penyakit endrometriosis .
d.
Dapat meningkkatkan libido.
Kerugian
Memakai Pil KB
a.
Harus diminum secara teratur.
b.
Dalam waktu panjang menekan fungsi
ovarium.
c.
Penyulit ringan ,
·
Berat badan bertambah
·
Rambut rontok
·
Tumbuk akne
·
Mual sampai muntah
d.
Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal.
Pil KB tidak dianjurkan untuk
penderita tromboplebitis, tekanan darah tinggi ( systole>160mmHG atau
diastole >90mmHG), terdapat keganasan mamae, atau organ lainnya dan pada
kehamilan. Disamping itu juga tidak dianjurkan pada beberapa penderita seperti gangguan hati , penyakit kencing manis
,penyakit gangguan mental ,oerdahan yang tidak jelas. Beberapa obat mengurangin efektifitas pil KB
seperti , Rifampisin, fenitoi, barbiturate, griseofulvin, trisiklik,
Antidepresan, ampisilin, penisilin, dan tetrasiklin. Klien yang
memakai obat- obatan tersebut untuk jangka panjang sebaiknya gunakan pil
kombinasi dengan dosis etinil estradiol atau menggunakan metode kontrasepsi
lain.
- Suntikan KB
Metode suntukan KB telah menjadi gerakan keluarga berencana
nasional serta peminatnya semakin bertambah. Tinnginya peminat suntikan KB oleh
karenanya aman , sederhana, efektif , tidak menimbulkan gangguan dan dapat
digunakan paska persalinan. Ada tersedia dua jenis alat kontrasepsi suntikan
yang mengandung progestin yaitu sebagai berikut :
Depomendroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg
DMPA yang diberi setiap bulan dengan cara disuntik intramuscular 9 di daerah
bokong ).
a.
Depo neuretisteron enantat ( Depo Noriterat ) , mengandung 200 mg
noretindron , diberikan setiap dua bulan dengan cara disuntik intramuscular .
Mekanisme kerja komponen progesterone adalah :
·
Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga
tidak terjadi pelepasan ovum.
·
Mengentalkan lender serviks sehingga
sulit ditembus oleh spermatozoa
·
Perubahan peristaltic tuba falopi
sehingga konsepsi dihambat
·
Mengubah suasana endrometrium sehingga
tidak sempurna untuk implantasi dan hasil konsepsi .
Keuntungan menggunakan
KB suntik :
·
Pemberiaanya sederhana setiap 8-12
minggu
·
Tingkat efektifitas tinggi
·
Hubungan seksual dcengan menggunakan KB
bebas
·
Pengawasan medis yang ringan
·
Dapat dipakai paska persalinan, paska
keguguran ,paska menstruasi
·
Tidak mengganggu laktasi dan tumbuh
kembang bayi
Kerugian
suntik KB yaitu pendaraha yang tidak menentu , terjadi amonera yang
berkepanjangan dan masih terjadi kemungkinan hamil.
Kapan
suntik KB diberikan :
·
Paska persalinan
1.
Segera seketika masih dirumah sakit
2.
Jadwal
suntik berikutnya
·
Paska arbortus
1.
Segera setelah perawatan
2.
Jadwal suntikan diperhitungkan
·
Interval
1.
Hari kelima mestruasi
2.
Jadwal waktu diperhitungkan
Jadwal waktu suntikan
berikutnya diperhitungkan dengan pedoman :
Depoprovera : interval 12
minggu
Norigest: interval 8
minggu
Cyclofem: interval 4
minggu
Suntikan
KB cyclofem merupakan suntik KB masa
depan , karena mempunyain keuntungan :
Diberikan setiap 4 minggu , peserta KB
mendapatkan menstruasi, pemberian aman, efektie dan relative murah.
- Implant KB
Implant KB dikenalkan diindonesia sejak 1982 dan dapat
diterima masyarakat Indonesia sehingga Indonesia merupakan Negara terbesar
pemakai implant KB. Susuk KB disebut alat KB bawah kulit (AKBK). Kini sedang
diuji coba implant KB satu kapsul yang disebut implanon. Teknik pemasangan
impalant KB adalah sebangai berikut :
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti pada kipas
terbuka tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatrirasa dengan lidokail 2 %
dibuat insisi kecil , sehingga trocar masuk . Trocar ditusukan subcutan sampai
batasnya kapsul dimasukan kedalam trocar , dan didorong dengan digunakan alat
pendorong sampai terasa tertahan untuk menempatkan kapsul ,trocar ditarik keluar untuk meyakinkan bahwa kapsul telah
ditempatnya alat pendorong dimasukan sampai terasa tidak ada tertahan . Setelah
6 kapsul dipasang bekas insisi ditutup dengan tensoplas ( band aid).
·
Mekanisme kerja implant KB
Setiap kapsul mengandung 36 mgr levonorgestrel yang akan
dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mcg. Konsep mekanisme kerjanya sebagai
progesterone yang dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi
ovulasi, mengentalkan lender servisk dan menghalangi migrasi spermatozoa dan
menyebabkan situasi endrometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.
Keuntungan menggunakan KB implant
a.
Dipasang selama 5 tahun
b.
Control medis ringan
c.
Dapat dilayani didaerah perdesaan
d.
Penyulit medis tidak terlalu tinggi
e.
Biaya ringan
Kerugian
metode KB implant
a.
Menimbulkan gangguan mestruasi yang
tidak teratur
b.
Berat badan bertambah
c.
Menimbulkan akne ketegangan payudara
d.
liang senggama terasa kering .
Yang
boleh menggunakn KB implant adalah :
a.
Usia reproduksi
b.
Telah
memiliki anak atau belum
c.
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki
efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan dalam masa waktu yang
panjang.
d.
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
e.
Paska persalinan dan menyusui
f.
Paska keguguran
g.
Tidak meminginkan mempunyai anak lagi
tapi menolak sterilisasi
h.
Riwayat kehamilan etopik
i.
Tekanan darah kurang dari 180/110mmHg,
dengan masalah pembekuan darah .
j.
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi
hormonal yang mengandung estrogen.
k.
Sering lupa menggunakan pil
Keadaan
yang memerlukan perhatian khusus
No
|
Keadaan
|
Anjuran
|
1
|
Penyakit
hati akut
|
Sebaiknya
jangan menggunakan susuk KB
|
2
|
Stroke/riwayat
stroke , penyakit jantung
|
Sebaiknya
jangan menggunakan susuk KB
|
3
|
Menggunakan
obat untuk epilepsy/tubercolulosis
|
Sebaiknya
jangan menggunakan implant
|
4
|
Tumor
jinak atau ganas pada hati
|
Sebaiknya
jangan menggunakan implant
|
Keinginan
peserta KB untuk mencabut implant dengan alasan ingin mempunyai anak lagi dan
terjadi pendarahan atau gangguan mestruasi , kendala yang ditemukan saat pencabutan
adalah :
a.
Pemasangan terlalu dalam
b.
Pemasanga implant tidak teratur
c.
Pemasangan yang berjauhan
d.
Terdapat komplikasi seperti pendarahan
dan hematoma,inveksi dan tidak semua implant dapat dikeluarkan
e.
Biaya untuk mencabut implant besar
- Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
·
Mekanisme kerja
Sampai sekarang belum ada orang yang yakin dengan bagaimana
mekanisme kerja AKDR dan mencegah
kehamilan. Ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing yang menimbulkan
reaksi radang setempat,dengan sebutan leokosit yang dapat melarutkan blaskosit
atau sperma . Mekanisme kerja AKDR yang
diteliti lewat tembaga mungkin berbeda.Tembaga dalam konsentrasi kecil yang
dikeluarkan kedalam rongga uterus selain menimbulkan reaksi radang seperti AKDR
biasa , juga menghambat khasiat anhidrase
karbon dan fosfotase alkalin. AKDR yang mengeluarkan hormone juga
menimbulkan lender serviks sehingga menghalangi sperma.
·
Waktu pemasangan AKDR
Bidan
harus merasa yakin bahwa klien tidak hamil
dan bebas dari inveksi vagina atau uterus saat akan memasang AKDR.
Beberapa dokter lebih suka memasa AKDR selama pasien mengalami priode
menstruasi. Melakukan pemasangan AKDR selama menstruasi dalam menghilangkan
resiko pemasangan AKDR kedalam uterus yang dalam keadaan hamil, namun klien
lebih rentanterkna infeksi. Selain itu, bila ada waktu menunggu yang terlalu
lama atau pasien tidak menyukai pemberi pelayanan kesehatan melakukan
pemeriksaan dan prosedur pelvic selama menstruasi , klien tersebut akan kembali
lagi . Pada kenyataannya , pemasangan AKDR dilakukan dalam masa-masa menstruasi
. Namun bidan harus bener-benar yakin tentang riwayat hubungan seksual dan
penggunaan alat kontrasepsi klien sebelum membuat keputusan untuk memasang AKDR
pada saat menstruasi atau beberapa hari kemudian. Angka kejadian AKDR terlepas
spontan lebih rendah bila AKDR tidak dipasang saat menstruasi.
Keuntungan
:
a.
Sebagai kontrasepsi efektifitasnya
tinggi , sangat efektif
b.
AKDR dapat efektif segera setelah
pemasangan
c.
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi
dari CuT 380 A dan tidak perlu diganti)
d.
Sangat efektif karena tidak perlu
mengingat
e.
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
f.
Tidak ada efek samping hormonal
g.
Tidak mempengaruhi volume ASI
h.
Dapat segera dipasang setelah melahirkan
atau abortus ( apabila tidak ada inveksi )
i.
Dapat digunakan samapai menoupose (satu
tahun atau lebih dari haid terakhir )
j.
Tidak ada interaksi dengan obat
k.
Membantu peencegahan kehamilan ektopik
Kerugian
:
a.
Efeksamping yang umum terjadi adalah perubahan
siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan )
haid lebih lama dan banyak pendarahan yang keluar atau spoting haid lebih sakit
b.
Komplikasi lain merasa sakit dan kejang
selama tiga sampai lima hari setelah pemasangan pendarahan berat pada waktu
haid diantarannya menyebabkan anemia pervorasi didinding uterus ( sangat jarang
apabila pemasangan benar)
c.
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d.
Tidak baik digunakan pada wanita yang
IMS atau suka berganti pasangan
e.
Penyakit radang panggul terjadi sesudah
perempuan dengan IMS degan memakai AKDR . PRP dapat menyebabkan invertilitasi
f.
Prosedur medis, termasuk pemeriksaan
pelvis diperlukan dalam pemasangan AKDR .sering kali perempuan merasa takut
karena ketika dipasang akan sedikit nyeri dan pendarahan.
g.
Klien tidak dapat melepas AKDR dengan
sendiri. Petugas terlatih yang harus melepasnya
h.
Tidak mencegah kehamilan ektopik ,
fungsinya untuk mencegah kehamilan normal
Persyaratan
pemakaian yang dapat digunakan :
a.
Usia reproduktif
b.
Keadaan nulipara
c.
Menginginkan alat kontrasepsi dalam
jangka waktu yang panjang
d.
Menyusui dan ingin menggunakan alat
kontrasepsi
e.
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
bayinya
f.
Resiko rendah IMS
g.
Tidak menghendaki metode hormonal
h.
Setelah mengalami abortus dan tidak
mengalami infeksi
Yang
tidak diperkenankan menggunakan AKDR
a.
Sedang hamil
b.
Pendarahan pervagina yang tidak
diketahui
c.
Sedang menderita inveksi genetalia
d.
Kelainan bawaan uterus yang abnormal
atau tomor jinak Rahim yang dapat mempengaruhi kovum uteri
e.
Penyakit troboflas yang ganas
f.
Diketahui menderita TBC pelviks
g.
Kanker alat genetalia
h.
Ukuran rongga Rahim kurang dari 5 cm
3.
Pelayanan kontrasepsi dengan
metode oprasi
a.
Tubektomi ( metode oprasi wanita )
Tobektomi pada wanita adalah tindakan
yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang yang
bersangkutan tidak memiliki keturunan lagi .kontrasepsi ini digunakan untuk
jangka waktu panjang
b.
Vasektomi ( metode oprasi pria )
Merupakan suatu metode kontrasepsi
operatif minor pada pria yang sangat aman , sederhana dan efektif, memerlukan
waktu yang sangat singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Ada 3 macam metode pelayanan kontrasepsi
yang dapat digunakan yaitu :
1. Pelayanan
Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Sederhana
2. Pelayanan
Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Modern
3. Pelayanan
Kontrasepsi dengan metode oprasi
Kemudian
ada berbagai macam pilihan untuk jenis alat kontrasepsi yaitu dimulai dari
kondom, pil, suntik, inflat bahkan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Semua
dapat disesuaikan dengan kebutuhan kemampuan dan juga kemauan dari pihak klien.
Karena untuk diketahui bahwa semua alat kontrasepsi ini dengan cara penggunaan
apapun pasti memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
1.2
Saran
Dari hasil makalah yang
kami buat,kami sadar masih terdapat banyak kekurangan. Untuk para pembaca
tentunya kami membutuhkan saran kritik yang membangun untuk kami yang
berikutnya akan membuat kami lebih baik.
0 komentar on "Makalah Alat Kontrasepsi (Keluarga Berencana)"
Posting Komentar