A.
PENGERTIAN KOMPRES DINGIN
Kompres
dingin (cold pack) adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran
darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa
terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran
saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
B.
SUHU TUBUH NORMAL
(W.F.Ganong, 1998)
Pada
sebuah penelitian terhadap orang-orang muda normal, suhu oral pagi hari
rata-rata adalah 36,7º C dengan simpang baku 0,2º C. Dengan demikian, 95% orang
dewasa muda diperkirakan memiliki suhu oral pagi hari sebesar 36,3 – 37,1ºC.
Berbagai bagian tubuh memiliki suhu yang berlainan, dan besar perbedaan suhu
antara bagian-bagian tubuh dengan suhu lingkungan bervariasi. Ekstremitas
umumnya lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya. Suhu rectum dipertahankan
secara ketat pada 32ºC. suhu rectum dapat mencerminkan suhu pusat tubuh (Core temperature)
dan paling sedikit di pengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan. Suhu oral pada
keadaan normal 0,5º C lebih rendah daripada suhu rectum.
cold pack pada jaringan yang terkena
rangsangan cold pack akan mengalami penurunan temperature (cooling),
hal ini akan diikuti dengan :
1.
Penurunan tingkat metabolisme
2.
Terjadi vasokonstriksi arteriole yang timbul akibat
pengurangan terbentuknya metabolit (CO2 dan asam laktat ) dan pengaruh dingin
terhadap pembuluh darah,
3.
Vasokonstriksi juga terjadi pada pembuluh darah kulit
dan ini berlangsung secara reflektoris, oleh karena kulit sabagai komponen
thermoregulator (pengatur panas) akan bereaksi terhadap adanya rangsangan
dingin.
4.
Vasokonstriksi yang terjadi akan menurunkan
kecenderungan terbentuknya cairan edema dan penurunan produksi cairan limfe,
karena permeabilitas dinding pembuluh darah menurun.
5.
Dingin akan menginduksi pembuluh darah vena, sehingga
terjadi vakonstriksi pembuluh darah vena dan ini akan menaikkan tekanan venosa.
C.
PENGGUNAAN KOMPRES DINGIN
a.
Digunakan
untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika cedera baru
terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka
dengan kompres dingin bisa membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera
karena suhu dingin mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat
metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa sakit.
b.
Untuk
keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar.
c.
Gangguan sensibilitas kulit .Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
D.
TUJUAN KOMPRES
DINGIN
a.
menurunkan
suhu tubuh
b.
mencegah
peradangan meluas
c.
mengurangi
kongesti
d.
mengurangi
perdarahan setempat
e.
mengurangi
rasa sakit pada daerah setempat
E.
CARA MENGGUNAKAN KOMPRES DINGIN SECARA UMUM :
1.
Gunakan
kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang
dicelupkan ke dalam air dingin.
2.
Kompres
dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan tetapi
berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan
lokasi nyeri.
3.
Pemberian
kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu <5 menit, 5-10 menit dan 20-30
menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak .
4.
Dampak
fisiologisnya adalah
vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup), penurunan metabolik, membantu
mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma, mengurangi nyeri dan
menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.
F.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
a.
Jangan
gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es atau tempatkan beberapa
es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan tempelkan pada
daerah cedera.
b.
Jika tejadi
rasa kebal hentikan pengkompresan.
c.
Perhatikan
kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa dilakukan
pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak
dapat dilakukan.
d.
Pemberian metode
ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin.
e.
Melakukan
kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit
mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres
dingin tidak lebih dari 30 menit
G.
BEBERAPA JENIS KOMRES DINGIN
1)
Kompres
dingin basah dengan larutan obat anti septic
Persiapan
alat :
a.
Mangkok
bertutup steril.
b.
Bak steril
berisi pinset steril anatomi 2buah.
c.
Cairan anti
septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000, larutan betadin.
d.
Pembalut dan
sampiran bila perlu.
e.
Perlak,
pengalas dan kain kasa (bila perlu).
Cara Kerja
a.
Dekatkan
alat ke dekat klien.
b.
Pasang sampiran.
c.
Cuci tangan.
d.
Pasang
perlak pada area yang akan di kompres.
e.
Mengocok
obat atau larutan bila terdapat endapan.
f.
Tuangkan
cairan kedalam mangok steril.
g.
Masukkan
beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut.
h.
Peras kain
kasa trsbt dg menggunkan pingset.
i.
Bentangkan
kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut.
j.
Rapikan
posisi klien.
k.
Bereskan
alat-alat setelah selesai tindakan.
l.
Cuci tangan.
m.
Dokumentasikan.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan
a.
Kain kasa
harus sering dibasai agar tetap basah.
b.
Pada luka
bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam.
c.
Perhatikan
kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan.
d.
Pada malam
hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat.
2)
Kompres
dingin basah dengan air biasa/air es
Persiapan
alat :
a.
Baskom kecil
berisi air biasa/air es.
b.
Perlak,
pengalas dan sampiran (bila perlu).
c.
Beberapa
buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu.
Cara Kerja
a.
Dekatkan
alat-alat ke klien.
b.
Pasang
sampiran bila perlu.
c.
Cuci tangan.
d.
Pasang
pengalas pada area yang akan dikompres.
e.
Masukkan
waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab.
f.
Letakkan
waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres.
g.
Ganti
waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam
air biasa atau air es.
h.
Diulang-ulang
sampai suhu tubuh turun.
i.
Rapikan
klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai.
j.
Cuci tangan.
k.
Dokumentasikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
a.
Bila suhu
tubuh 39ºC/lebih, kompres
dilipat paha atau ketiak.
b.
Pada
pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di
atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah.
3) Kompres dingin kering dengan kirbat es
(eskap)
Persiapan
alat :
a.
Kirbat
es/eskap dengan sarungnya.
b.
Baskom
berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es
tidak cepat mencair.
c.
Air dalam
kom dan Lap kerja.
d.
Perlak
pengalas selimut bila perlu.
Cara Kerja
a.
Bawa
alat-alat ke dekat klien.
b.
Cuci tangan.
c.
Masukkan
batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam.
d.
Isi kirbat
es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut.
e.
Keluarkan
udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat.
f.
Periksa skap
ada kebocoran atau tidak.
g.
Keringkan
eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya.
h.
Buka area
yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien.
i.
Pasang
perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres.
j.
Letakkan
eskap pada bagian yang memerlukan kompres.
k.
Kaji keadaan
kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh.
l.
Angkat eskap
bila sudah selesai.
m.
Atur posisi
klien kembali pada posisi yang nyaman.
n.
Bereskan
alat setelah selesi melakukan prasat ini.
o.
Cuci tangan.
p.
Dokumentasikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
a.
Bila klien
kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat.
b.
Selama
pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan
lain-lain.
c.
Pemberian
kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap
30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan.
d.
Bila tdak
ada kirbat es bias menggunakan kantong plastik.
e.
Bila es
dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu).
good banget blognya
BalasHapus