ISTIRAHAT DAN TIDUR
1. Pengertian Istirahat
Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan
emosional dan bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti
sejenak, kondisi tersebut membutuhkan ketenangan.
2.
Karakteristik
Istrihat
Terdapat
beberapa karateristik istirahat. Narrow (1967) dikutip Perry dan Potter, (1967)
mengemukakan bahwa ada 6 karakteristik yang berhubungan dengan istirahat,
diantaranya:
a.
Merasakan
bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
b.
Merasa
diterima.
c.
Mengetahui
apa yang sedang terjadi.
d.
Bebas
dari gangguan ketidaknyamanan.
e.
Mempunyai
sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
f.
Mengetahui
adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Kebutuhan
istirahat dapat dirasakan apabila semua karateristik tersebut diatas dapat
terpenuhi. Apabila pasien tidak merasakan 6 kriteria tersebut, maka kebutuhan
istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga diperlukan tindakan keperawatan
yang dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istrahat dan tidur, misalnya
mendengarkan secara hati-hati tentang kekhawatiran personal pasien dan mencoba
meringankannya jika memungkinkan.
3.
Pengertian
Tidur
Tidur
merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensori yang sesuai (Guyton, 1986). Atau juga dapat dikatakan
sebagai suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan
penuh ketenangan tanpa kegiatan akan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus
yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang
bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons
terhadap rangsangan dari luar.
4.
Jenis-jenis
Tidur
Berdasarkan proses tidur terdapat 2
jenis tidur:
a.
Tidur
Gelombang Rambat (slow wave sleep)/NREM (nonrapid eye movement)
Jenis
tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh, dengan gelombang
otak yang lebih lambat, atau dikenal juga dengan tidur nyenyak. Ciri-ciri tidur
nyenyak adalah menyegarkan, tanpa mimpi atau tidur dengan gelombang delta. Ciri
lainnya yaitu berada dalam keadaan istirahat penuh, tekanan darah menurun,
frekuensi nafas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi berkurang, dan
metabolism menurun.
b.
Tidur
Paradoks/tidur REM (rapid eye movement)
Tidur
jenis ini dapat berlangsug pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 menit,
rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi 80-100 menit, akan tetapi
apabila kondisi orang sangat lelah maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis
ini tidak ada. Ciri tidur REM sebagai berikut :
·
Biasanya
disertai dengan mimpi aktuf
·
Lebih
sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM
·
Tonus
otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhbisi kuat proyeksi
spinal atas sistem pengaktifasi retikularis
·
Frekuensi
jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur
·
Pada
otot perifer terjadi beberapa gerakan otot ytang tidak teratur
·
Mata
cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan tidak teratur, tekanan darah
meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolism
meningkat.
·
Tidur
ini penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar,
memori dan adaptasi
5.
Fungsi
dan Tujuan Tidur
Fungsi
dan tujuan masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Selain
itu stress pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga
menurun aktivitasnya. Energi yang tersimpan selama tidur diarahkan untuk
fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum terdapat 2 efek fisiologis
tidur yaitu :
·
Petama
efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan diantara berbagai susunan saraf.
·
Kedua,
efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ
dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh
tersebut selama tidur.
6.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut :
a.
Penyakit
Sakit
dapat mempengaruhi tidur seseorang. Keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang
tidur, bahkan tidak bisa tidur.
b.
Latihan
dan kelelahan
Ibu
hamil yang mengalami keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan
lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energy yang telah dikeluarkan.
c.
Stres
psikologis
Kondisi
stres psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. Ibu hamil
yang mempunyai stress psikologis seperti kecemasan dan ketakutan akan mengalami
kegelisahan sehingga akan sulit untuk tidur.
d.
Obat
Obat
dapat juga memengaruhi proses tidur,. Beberapa jenis obat yang memengaruhi
proses tidur yaitu golongan obat deuretik, yang dapat menyebabkan insomnia.
e.
Nutrisi
Terpenuhinya
kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein
yang tinggi maka seseorang tersebut akan mempercepat proses terjadinya tidur,
karena dihasilkan triptopan yang merupakan asam amino hasil pencernaan protein
yang dapat membantu agar mudah tertidur. Demikian sebaliknya. Kebutuhan gizi
yang kurang dapat memengaruhi proses tidur, bahkan sulit untuk tidur.
f.
Lingkungan
Keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur.
g.
Motivasi
Motivasi
merupakan suatu dorongan atau keinginan sesorang untuk tidur, dapat
mempengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat
menimbulkan gangguan proses tidur.
7.
Istirahat
dan Tidur pada Ibu hamil Trimester I, II dan III
Wanita
hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur khususnya seiring
kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan
baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
Berhubungan
dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan, mandi air hangat sebelum tidur,
tidur dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga,
pada ibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak
istirahat atau tidur walau bukan tidur betulan hanya baringkan badan untuk
memperbaiki sirkulasi darah, jangan bekerja terlalu capek dan berlebihan. Namun
sebaiknya tidur pada malam hari selama kurang lebih selama 8 jam dan istirahat
dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam. Ibu hamil harus menghindari
posisi duduk dan berdiri dalam menggunakan kedua ibu jari, dilakukan 2 kali
sehari selama 5 menit.
Posisi
berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uteri dan oksigenasi
fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang wanita dapat
mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran
vena dari kaki dan mengurangi edema kaki dan varises vena.
Wanita
hamil boleh bekerja tetapi jangan terlampau berat. Lakukanlah istirahat
sebanyak mungkin. Wanita hamil yang menjadi buruh berhak mendapatkan cuti hamil
satu setengah bulan sebelum persalinan dan satu setengah bulan setelah persalinan
(menurut undang-undang perburuhan). Hendaknya menasehatkan pada wanita hamil
agar segera ke dokter atau ke rumah sakit bila terjadinya perdarahan
pervaginam, demikian pula bila ada sakit diperut, bila suhu badannya naik
tinggi, berkeringat bnyak, penglihatan berkurang, atau berkunang-kunang,
kencing sedikit, keluar cairan dari vagina, dan sebagainya. Hendaknya keluhan
ini ditanggapi dengan baik oleh pengawas kehamilannya. Hindari pekerjaan yang
membahayakan atau terlalau berat atau berhubungan dengan radiasi atau bahan
kimia, terutama usia kehamilan muda (Wiknjosastro dalam Prawiroharjo, 2005)
Istirahat
dapat memberikan relaksasi bagi pikiran dan badan pada ibu hamil. Yang dimaksud
dengan relaksasi adalah upaya membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan.
Kemampuan relaksasi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang
normal pada kehamilan. Serta, mengurangi stress sehingga persepsi nyeri selama
masih mampu melahirkan anak.
Untuk memperoleh relaksasi yang
sempurna, ada beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu :
1.
Tekuk
semua persendian dan pejamkan mata
2.
Lemaskan
seluruh otot – otot tubuh, termasuk otot wajah
3.
Lakukan
pernapasan secara teratur
4.
Pusatkan
pikiran pada pernapasan atau pada hal yang menenangkan
5.
Apabila
keadaan menyilaukan atau gaduh, tutup mata dengan sapu tangan dan tutup telinga
dengan bantal kecil
6.
Pilih
posisi yang dirasa menyenangkan
Waktu terbaik untuk berelaksasi
adalah setiap hari setelah makan siang, awal istirahat sore, serta sewaktu mau
tidur malam. Beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama istirahat :
a.
Posisi
relaksasi dengan terlentang.
·
Berbaring
telentang, kedua tungkai kaki lurus dan sedikit terbuka, kedua lengan relaks di
samping
·
Di
bawah lutut dan kepala diberi bantal
·
Pejamkan
mata, lemaskan seluruh tubuh, dan bernapas dengan teratur
b.
Posisi
relaksasi dengan berbaring miring
·
Berbaring
miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk
·
Di
bawah kepala dan di bawah perut diberi bantal
·
Pejamkan
mata, tenang dan atur pernapasan dengan teratur
c.
Posisi
relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang
·
Berbaring
terlentang, kedua lutut ditekuk
·
Kedua
lengan di samping telinga
·
Tutup
mata dan tenang
d.
Posisi
relaksasi dengan duduk
·
Duduk
membungkuk, kedua lengan di atas sandaran kursi atau di atas tempat tidur
·
Jika
duduk menghadap tempat tidur, kedua kaki tidak boleh menggantung
Ketika melakukan keempat posisi di atas,
konsentrasikan diri pada pernapasan atau sesuatu yang menenangkan
0 komentar on "Kebutuhan Fisiologis Manusia (Istirahat dan Tidur)"
Posting Komentar